Minggu, 02 Januari 2011

Musuh Keadilan Dunia Ada di Balik Amerika


Tentang Perdamaian

Terngiang di setiap telinga issu yang didengungkan dan didengungkan : perdamaian. Ada asas bermasyarakat bahkan bernegara dan berpemerintahan yang berbunyi "menciptakan perdamaian dunia". Sampai-sampai Islampun dipersempit dengan di-idhaafah-kan (disandarkan) pada kata damai yang dikenal dengan "Islam Damai" untuk dipecahbelahkan terhadap Islam Teroris, Islam Fundamentalis, Islam Radikal dalam dunia Islam yang di-devide et impera.
Firman Allah tentang missi kerasulan Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi sekalian alampun dicuri dengan radikalisme kecurangan untuk ditafsirkan menjadi "Islam Damai"
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus engkau, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. 21/Al-Anbiyaa' : 107).
Padahal Rasulullah mewujudkan tata kehidupan dunia sebagai rahmat bagi semesta alam itu dengan melembagakan Shahifah Nabawiyah sehingga segala kepentingan dan rencana kepalsuan menguasai dunia oleh 'ushbah/Insiders Yahudi menjadi tidak bekerja lagi.
Apakah issu perdamaian itu ? (Baca selengkapnya)

Devide et Impera, Penentangan Yahudi Terhadap Allah


Pernah mendengar kata 'politik belah bambu'? Kata ini menggambarkan cara orang yang memegang kekuasaan mengendalikan dan menggunakan kekuasaannya mengatur warga masyarakat sesuai kehendaknya. Cara itu digambarkan seperti orang yang sedang membelah bambu dimana sebagian diinjak sebagian lainnya diangkat. Di masyarakat kita telah banyak mengenyam asam garam dalam sejarah, dimana sebagian dari masyarakat diinjak, ditindas dikecilkan, distigma jahat dan dipersempit ruang geraknya sementara di bagian lain diangkat, diberi penghargaan, diberi dukungan dan diunggulkan. Dalam pengalaman sejarah dijajah oleh kolonialisme dan imperialisme, masyarakat juga telah banyak mengenyam asam garam dijadikan objek 'pecah belah dan kuasai' atau devide et impera.(Baca selengkapnya)